Sabtu, 05 Oktober 2019

MENGELOLA KARTU PIUTANG



Mata Pelajaran Akuntansi
Kelas XI
SMK

Tujuan Pembelajaran
Blog ini dibuat agar pembaca dapat :
  1. Mengetahui pengertian piutang
  2. Mengetahui peralatan yang dibutuhkan untuk pengelolaan piutang.
  3. Menyediakan data transaksi piutang.
  4. Mengetahui data mutasi piutang pelanggan.
  5. Mengetahui prosedur pencatatan piutang.
Uraian Materi

A. PENGELOLAAN KARTU PIUTANG

Pengelolaan kartu piutang dilakukan oleh Bagian Kartu Piutang yang berada dibawah Depertemen Akuntansi. Tugas harian bagian ini mencatat mutasi piutang untuk setiap debitor. Penjualan secara kredit akan menguntungkan perusahaan karena lebih menarik bagi calon pembeli (konsumen), sehingga volume penjualan akan meningkat, yang berarti juga menaikkan pendapatan perusahaan. Di lain pihak, penjualan secara kredit seringkali mendatangkan kerugian. Kerugian semacam itu dalam dunia usaha dianggap sebagai hal yang normal dan merupakan risiko yang sudah selayaknya bagi perusahaan yang melakukan penjualan secara kredit. Dilihat dari sudut pandang manajemen, adanya kerugian piutang dalam jumlah yang wajar menunjukkan bahwa kebijakan kredit yang ditetapkan perusahaan sudah tepat. Kerugian yang terlalu tinggi memberi petunjuk bahwa kebijakan kredit perusahaan masih terlalu longgar.

 Gambar terkait

1. Pengertian Piutang 



Hasil gambar untuk kartu piutang
Piutang merupakan klaim atau tagihan perusahaan terhadap pihak ketiga yang timbul karena adanya suatu transaksi.Piutang merupakan salah satu jenis dari transaksi akuntansi yang memiliki pengertian penagihan kepada konsumen yang telah berutang.

Pihak yang memberikan utang kepada konsumen ini bermacam-macam, mulai dari orang atau perorangan, perusahaan, ataupun organisasi.

Pada dasarnya piutang dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis yaitu :

a. Piutang dagang (account receivable), 
Merupakan tagihan perusahaan kepada pelanggan sebagai akibat adanya penjualan barang atau jasa secara kredit. Piutang dagang umumnya berjangka waktu kurang dari satu tahun sehingga dilaporkan sebagai aktiva lancar.

 Hasil gambar untuk piutang dagang

b. Piutang wesel/wesel tagih (notes receivable),
Yaitu adalah piutang berupa perjanjian tertulis debitur kepada kreditur untuk membayar sejumlah uang yang tercantum dalam surat perjanjian tersebut pada waktu tertentu di masa yang akan datang. Umumnya piutang wesel berjangka waktu lebih dari 60 hari. Apabila piutang wesel berjangka waktu kurang dari satu tahun dilaporkan dalam neraca sebagai aktiva lancar, sedangkan untuk piutang wesel berjangka waktu lebih dari satu tahun diperlakukan sebagai piutang jangka panjang.

c. Piutang lain - lain (other receivables),
Terdiri atas macam - macam tagihan yang tidak termasuk dalam piutang dagang ataupun piutang wesel. Contoh Piutang yang termasuk dalam piutang lain - lain, di antaranya;
  • Uang muka pembelian (purchases prepayment),
  • Uang muka kepada pegawai (advance to employees),
  • Uang muka pembelian saham (advance stock),
  • Uang muka menjamin kontrak (deposits on contract guarantee),
  • Piutang dividen (dividend receivable),
  • Tagihan terhadap langganan untuk pengembalian tempat barang,
  • Tuntutan kerugian kepada perusahaan asuransi (claim of looses or damage),
  • Tuntutan atas pengurangan pajak (claims for rebate and tax refunds).
Piutang mempunyai  tanggal jatuh tempo, nilai jatuh tempo, dan bila ada perjanjian yang mempunyai bunga. Piutang yang timbul dari penjualan angsuran, pencatatannya dalam neraca dipisahkan menjadi aktiva lancar dan tidak lancar. Piutang yang memiliki tanggal jatuh tempo kurang dari satu tahun ditempatkan sebagai aktiva lancar, sedangkan yang lebih dari satu tahun ditempatkan sebagai aktiva lain - lain (other assets). Khusus untuk barang konsinyasi, yang dicatat sebagai piutang hanyalah yang telah laku.



2. Prosedur Pencatatan Piutang 

Persiapan yang diperlukan dalam prosedur pencatatan piutang, antara lain sebagai berikut:
a. Kartu piutang, merupakan catatan akuntansi berupa buku pembantu yang berisi rincian mutasi piutang perusahaan kepada tiap - tiap pelanggannya. Perhatikan contoh gambar kartu piutang pada suatu perusahaan berikut.

Hasil gambar untuk kartu piutang

b. Buku jurnal yang diperlukan dalam pencatatan akuntansi, antara lain sebagai berikut:
  • Jurnal penjualan, digunakan untuk mencatat timbulnya piutang karena adanya penjualan kredit, ada dua jenis jurnal penjualan yaitu jurnal penjualan Non PKP dan jurnal penjualan PKP.
  • Jurnal retur penjualan,digunakan untuk mencatat pengurangan piutang karena adanya retur penjualan.
  • Jurnal umum, digunakan untuk mencatat pengurangan piutang karena adanya piutang yang dihapus.
  • Jurnal penerimaan kas, digunakan untuk mencatat pengurangan piutang karena adanya pelunasan piutang.


Prosedur pencatatan piutang dilakukan dengan cara memposting ke dalam kartu piutang berdasarkan masing - masing jurnal, dengan ketentuan berikut :
  • Penjualan kredit, dicatat dalam jurnal penjualan atas dasar faktur penjualan disertai dengan order pengiriman barang.
  • Retur penjualan, dicatat dalam jurnal retur penjualan berdasarkan memo kredit yang disertai dengan laporan penerimaan barang.
  • Penghapusan piutang, dicatat dalam jurnal umum dengan bukti memorial yang dibuat oleh bagian kredit.
  • Penerimaan kas, sebagai pelunasan piutang dicatat dalam jurnal penerimaan kas disertai dengan bukti kas masuk.
Berikut adalah bagan alur mutasi piutang yang diakibatkan oleh keempat transaksi tersebut.






Hasil gambar untuk bagan alur mutasi piutang

Latihan Soal
1. Jelaskanlah pengertian dari piutang !
2. Sebutkan macam - macam piutang !
3. Apa yang dimaksud dengan account receivable !
4. Jelaskan 5 macam others receivable !
5. Bagaimana prosedur pencatatan piutang !


Daftar Pustaka
harti,dwi.2008.Akuntansi.Jakarta.PenerbitErlangga

MENGELOLA KARTU PIUTANG

Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI SMK Tujuan Pembelajaran Blog ini dibuat agar pembaca dapat : Mengetahui pengertian piu...